Senin, 30 April 2012

Wireless Telephony


Sistem Sel
Sebelum ada ponsel, dulu ada telpon radio di mobil. Pada sistem telpon radio, ada satu menara antena pusat per kota, dan sekitar 25 saluran tersedia pada menara tersebut. Antena pusat ini berarti telpon di mobil tersebut perlu transmitter yang kuat, dengan jangkauan 70 km dan saluran yang tersedia tidak cukup untuk banyak orang. Sedangkan komunikasi dengan ponsel dilakukan berdasarkan sistem selular.  Sistem selular membagi daerah menjadi beberapa sel. Tiap sel berbentuk hexagon/segi 6 dan tiap 7 sel membentuk hexagon grid. Tiap sel dalam satu grid harus mempunyai saluran frekuensi yang unik sehingga tidak ada saluran frekuensi yang diulang dalam 1 grid. Tujuh saluran frekuensi yang unik tersebut kemudian digunakan lagi pada grid lain. Ini yang disebut frequency-reuse.

Tiap sel biasanya berukuran 26 km
.  Sel-sel di kota berukuran lebih kecil dan lebih banyak, jangkauannya lebih pendek karena penduduknya padat dan pemakaian lebih tinggi. Sedangkan di desa atau daerah dengan penduduk sedikit, tiap sel jangkauannya lebih luas karena pemakaian rendah atau sedikit seperti gambar berikut


Ada 3 teknologi yang digunakan untuk mengirimkan/transmisi informasi secara nirkabel pada ponsel yaitu FDMA, TDMA dan CDMA. Ketiganya dapat dipahamidengan mudah dari perbedaan cara pembagian akses yang diberikan.  Tiga huruf terakhir pada tiap singkatan tersebut, DMA
DMA adalah singkatan dari Division Multiple Access

1.  FDMA (Frequency Division Multiple Access)
FDMA (Frequency Division Multiple Access) memisahkan spektrum menjadi saluran suara dengan membaginya menjadi bagian-bagian bandwidth yang sama besar. Seperti halnya stasiun radio mengirim sinyal pada frekuensi tertentu. FDMA pada umumnya digunakan pada transmisi analog.  Sekalipun dapat membawa data digital, FDMA tidak efisien untuk data digital.

2. TDMA (Time Divistion Multiple Access)
Digunakan oleh aliansi industri elektronik dan asosiasi industri telekomunikasi bandwidth dibagi berdasarkan3 slot waktu. Data suara yang diubah menjadi digital terkompresi sehingga cukup pada tempat yang lebih sempit. Dengan cara ini TDMA punya kapasitas 3 kali lebih banyak dari FDMA. TDMA beroperasi pada saluran frekuensi

3.  GSM (Global System for System for Mobile communication)
Mobile communication) menerapkan TDMA dengan GSM (Global Mobile communication) menggunakan penyandian atau encryption untuk membuat panggilan telpon lebih aman. GSM beroperasi pada frekuensi 900Mhzdan 1800Mhz di Eropa dan Asia. Sedangkan di Amerika Serikat pada frekuensi 850Mhz dan 1900Mhz.
GSM adalah standar internasional di Eropa, Australia dan sebagian besar Asia dan Afrika. Pada area-area tersebut pengguna ponsel dapat membeli 1 ponsel yang dapat bekerja di mana pun yang mendukung standar tersebut. Untuk terkoneksi ke penyedia servis tertentu di negara-negara area tersebut pengguna GSM hanya perlu ganti kartu SIM (Subscriber Identification Module). Sayangnya GSM di Amerika Serikat tidak kompatibel dengan sistem internasional. Dengan demikian, ponsel GSM yang dapat digunakan adalah yang memiliki fitur tri-band atau quad-band.

4. CDMA ( Code Division Multiple Access) menerapkan pengkodean pada data suara yang sudah didigitalkan. Setelah mendigitalkan data, CDMA menyebarkannya ke seluruh bandwidth yang tersedia. Panggilan-panggilan telpon saling timpa pada saluran, dengan tiap panggilan dikodekan secara khusus . Data dikirimkan dalam bentuk potongan-potongan kecil pada sejumlah frekuensi yang tersedia, kapanpun dan dalam jangkauan khusus. Semua data kiriman pengguna berada pada bagian bandwidth yang sama. Tiap sinyal pengguna disebarkan pada seluruh bandwidth dengan kode khusus.
Teknologi CDMA adalah basis untuk Interim Standard (IS)-95 dan beroperasi pada frekuensi 800Mhz dan 1900Mhz. Sinyal kuat CDMA menaikkan gangguan/noise pada pengguna TDMA, dan sinyal kuat TDMA mengacaukan pengguna CDMA.
Pada generasi pertama (1G) ada NMT(Nordic Mobile Telephony) dan AMPS(Advanced Mobile Phone Service) . Di Indonesia operator AMPS adalah Komselindo. Teknologi ini menggunakan analog dan tidak lagi dimanfaatkan
.
Generasi 2G paling populer dimana teknologi CDMA dan GSM menjadi pemain utama. Operator CDMA di Indonesia adalah Telkom Flexy, Indosat StarOne, Bakrie Telko Esia dan Mobile -8 Fren, sedangkan GSM adalah Satelindo, Telkomsel, Excelcom, IM3. Pada 2G ini dilengkapi juga dengan teknologi 2.5G yaitu GPRS (General Paket Radio Service) yang melengkapi GSM dan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) sebagai perkembangan dari GSM. Ada yang mengganggap EDGE sebagai 2.75G karena kemampuannya lebih dari GPRS. Kedua servis ini memungkinkan pengiriman data lebih cepat dan besar sehingga memungkinkan ponsel mengakses data dari Internet.

Teknologi 3G kemudian mulai meramaikan dunia ponsel dengan teknologi Wideband-CDMA (W-CDMA), CDMA 2000 MC multi carrier dan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service). Teknologi 3G ini memungkinkan pengguna ponsel dapat berkomunikasi tidak hanya dengan suara tapi juga dengan menampilkan video. Ponsel 3G seperti laptop kecil karena mampu mengakomodasi aplikasi broadband seperti video conferencing, menerima transfer video streaming dari web, mengirim dan menerima fax, dan secara cepat download email dan attachmentnya.

Teknologi 3.5G datang dalam bentuk HSDPA (High Speed Down-link Packet Access). HSDPA adalah protokol telpon bergerak berbasis paket untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan transfer data sampai 14.4Mbps per sel untuk download atau downlink dan 2 Mbps untuk per sel untuk upload atau uplink.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar