Sistem
Sel
Sebelum
ada ponsel, dulu ada telpon radio di mobil. Pada sistem telpon radio, ada satu
menara antena pusat per kota, dan sekitar 25 saluran tersedia pada menara
tersebut. Antena pusat ini berarti telpon di mobil tersebut perlu transmitter
yang kuat, dengan jangkauan 70 km dan saluran yang tersedia tidak cukup untuk
banyak orang. Sedangkan komunikasi dengan ponsel dilakukan berdasarkan sistem selular. Sistem selular membagi daerah menjadi
beberapa sel. Tiap sel berbentuk hexagon/segi 6 dan tiap 7 sel membentuk hexagon
grid. Tiap sel dalam satu grid harus mempunyai saluran frekuensi yang unik
sehingga tidak ada saluran frekuensi yang diulang dalam 1 grid. Tujuh saluran
frekuensi yang unik tersebut kemudian digunakan lagi pada grid lain. Ini yang
disebut frequency-reuse.
Tiap
sel biasanya berukuran 26 km
. Sel-sel di kota berukuran lebih kecil dan
lebih banyak, jangkauannya lebih pendek karena penduduknya padat dan pemakaian
lebih tinggi. Sedangkan di desa atau daerah dengan penduduk sedikit, tiap sel
jangkauannya lebih luas karena pemakaian rendah atau sedikit seperti gambar berikut
Ada
3 teknologi yang digunakan untuk mengirimkan/transmisi informasi secara nirkabel
pada ponsel yaitu FDMA, TDMA dan CDMA. Ketiganya dapat dipahamidengan mudah
dari perbedaan cara pembagian akses yang diberikan. Tiga huruf terakhir pada tiap singkatan tersebut,
DMA
DMA
adalah singkatan dari Division Multiple Access
1. FDMA (Frequency Division Multiple Access)
FDMA
(Frequency Division Multiple Access) memisahkan spektrum menjadi saluran suara
dengan membaginya menjadi bagian-bagian bandwidth yang sama besar. Seperti
halnya stasiun radio mengirim sinyal pada frekuensi tertentu. FDMA pada umumnya
digunakan pada transmisi analog.
Sekalipun dapat membawa data digital, FDMA tidak efisien untuk data
digital.
2. TDMA
(Time Divistion Multiple Access)
Digunakan
oleh aliansi industri elektronik dan asosiasi industri telekomunikasi bandwidth
dibagi berdasarkan3 slot waktu. Data suara yang diubah menjadi digital
terkompresi sehingga cukup pada tempat yang lebih sempit. Dengan cara ini TDMA
punya kapasitas 3 kali lebih banyak dari FDMA. TDMA beroperasi pada saluran
frekuensi
3. GSM (Global System for System for Mobile
communication)
Mobile
communication) menerapkan TDMA dengan GSM (Global Mobile communication) menggunakan
penyandian atau encryption untuk membuat panggilan telpon lebih aman. GSM
beroperasi pada frekuensi 900Mhzdan 1800Mhz di Eropa dan Asia. Sedangkan di
Amerika Serikat pada frekuensi 850Mhz dan 1900Mhz.
GSM
adalah standar internasional di Eropa, Australia dan sebagian besar Asia dan
Afrika. Pada area-area tersebut pengguna ponsel dapat membeli 1 ponsel yang
dapat bekerja di mana pun yang mendukung standar tersebut. Untuk terkoneksi ke
penyedia servis tertentu di negara-negara area tersebut pengguna GSM hanya
perlu ganti kartu SIM (Subscriber Identification Module). Sayangnya GSM di
Amerika Serikat tidak kompatibel dengan sistem internasional. Dengan demikian,
ponsel GSM yang dapat digunakan adalah yang memiliki fitur tri-band atau
quad-band.
4.
CDMA ( Code Division Multiple Access) menerapkan pengkodean pada data suara
yang sudah didigitalkan. Setelah mendigitalkan data, CDMA menyebarkannya ke
seluruh bandwidth yang tersedia. Panggilan-panggilan telpon saling timpa pada
saluran, dengan tiap panggilan dikodekan secara khusus . Data dikirimkan dalam
bentuk potongan-potongan kecil pada sejumlah frekuensi yang tersedia, kapanpun
dan dalam jangkauan khusus. Semua data kiriman pengguna berada pada bagian
bandwidth yang sama. Tiap sinyal pengguna disebarkan pada seluruh bandwidth
dengan kode khusus.
Teknologi
CDMA adalah basis untuk Interim Standard (IS)-95 dan beroperasi pada frekuensi
800Mhz dan 1900Mhz. Sinyal kuat CDMA menaikkan gangguan/noise pada pengguna
TDMA, dan sinyal kuat TDMA mengacaukan pengguna CDMA.
Pada
generasi pertama (1G) ada NMT(Nordic Mobile Telephony) dan AMPS(Advanced Mobile
Phone Service) . Di Indonesia operator AMPS adalah Komselindo. Teknologi ini
menggunakan analog dan tidak lagi dimanfaatkan
.
Generasi
2G paling populer dimana teknologi CDMA dan GSM menjadi pemain utama. Operator
CDMA di Indonesia adalah Telkom Flexy, Indosat StarOne, Bakrie Telko Esia dan
Mobile -8 Fren, sedangkan GSM adalah Satelindo, Telkomsel, Excelcom, IM3. Pada
2G ini dilengkapi juga dengan teknologi 2.5G yaitu GPRS (General Paket Radio
Service) yang melengkapi GSM dan EDGE (Enhanced Data rates for Global
Evolution) sebagai perkembangan dari GSM. Ada yang mengganggap EDGE sebagai
2.75G karena kemampuannya lebih dari GPRS. Kedua servis ini memungkinkan pengiriman
data lebih cepat dan besar sehingga memungkinkan ponsel mengakses data dari
Internet.
Teknologi
3G kemudian mulai meramaikan dunia ponsel dengan teknologi Wideband-CDMA
(W-CDMA), CDMA 2000 MC multi carrier dan UMTS (Universal Mobile Telecommunication
Service). Teknologi 3G ini memungkinkan pengguna ponsel dapat berkomunikasi
tidak hanya dengan suara tapi juga dengan menampilkan video. Ponsel 3G seperti
laptop kecil karena mampu mengakomodasi aplikasi broadband seperti video
conferencing, menerima transfer video streaming dari web, mengirim dan menerima
fax, dan secara cepat download email dan attachmentnya.
Teknologi
3.5G datang dalam bentuk HSDPA (High Speed Down-link Packet Access). HSDPA
adalah protokol telpon bergerak berbasis paket untuk meningkatkan kapasitas dan
kecepatan transfer data sampai 14.4Mbps per sel untuk download atau downlink
dan 2 Mbps untuk per sel untuk upload atau uplink.