Selasa, 01 Mei 2012

Contoh Soal AKS

1. Pengukuran kinerja sistem adalah suatu kegiatan penetapan, pengumpulan, analisis, pelaporan dan pengambilan keputusan mengenai semua ukuran kinerja dalam sebuah sistem, jelaskan ruang lingkup dan manfaat dari pengukuran kinerja sistem.
Jawab :

Ruang lingkup
-tujuan dan sasaran
setiap system informasi harus mempunyai tujuan dan sasaran pada setiap area dimana system itu diterapkan
-kinerja system sekarang
secara periodic setiap area diukur kinerjanya
-toleransi kinerja
menunjukan seberapa besar deviasi system sebagai acuan toleransi terhadap sasaran kinerja sistem
-analisis trend
deviasi antara sasaran dan kinerja yang diplot dalam periode tertentu untuk menunjukan apakah terdapat trend kinerja memburuk
-perhatian masalah
masalah-masalah potensial yang harus segera dibahas untuk dianalisis lebih lanjut

Manfaat pengukuran kinerja system :

-Untuk menunjukkan dimana perbaikan harus dilakukan. Where can do better ? How can we improve ?.
-Untuk menunjukkan permasalahan seperti penyimpangan, keusangan dan sebagainya.

2. Ada beberapa tahapan dalam pengukuran kinerja sistem, salah satunya menurut TRADE (1995), Jelaskan tahapan tersebut.
Jawab:

-Identifikasi Proses;
l  Tujuannya untuk memahami proses-proses dalam sistem yang akan diukur. Sebagian besar upaya kita akan sia-sia jika tidak memulai dengan suatu proses yang terdefinisi dengan baik. Sehingga dalam melakukan suatu kontrol terhadap suatu proses maka kita perlu benar-benar memahami proses tersebut. Flow diagram / flow chart merupakan salah satu alat bantu (tools) yang dapat digunakan untuk memahami alur suatu proses dalam sistem. Suatu proses mungkin perlu diperinci dalam level-level sub-proses. Kemudian dari beberapa proses yang ada, perlu dipilih atau ditentukan proses mana saja yang akan diukur.


-Identifikasi Aktivitas Kritis
l  Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas/kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, produktivitas atau keamanan suatu sistem. Pada level manajemen, aktivitas kritis akan menentukan prioritas manajemen, sasaran internal dan eksternal organisasi. Memilih aktivitas kritis untuk diukur merupakan hal sangat penting dalam upaya melakukan kontrol.


-Menetapkan Sasaran/Standar Kinerja
l  Sasaran dan standar suatu kinerja merupakan hal yang sangat penting. Sasaran selain dapat memberikan petunjuk bagi level manajemen, juga dapat menghimpun berbagai respon pada kebutuhan pengguna. Untuk setiap aktivitas kritis yang terpilih untuk diukur, sangat penting untuk menetapkan sasaran atau standar kinerjanya. Sasaran kinerja ditetapkan pada output dari semua proses atau pada aktivitas kritis yang menghasilkan output. Dalam suatu kenyataan, jika suatu sasaran/standar kinerja baru pertama kali ditetapkan dan tidak ada sasaran/standar sebelumnya maka kegiatan awal dalam obeservasi ini adalah menetapkan sasaran atau standar tersebut. Hal ini sangat mendasar karena pengukuran kinerja pada dasarnya tidak sekedar untuk mengetahui kinerja namun juga membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja sebelumnya.


-Menetapkan Ukuran Kinerja
l  Tahap ini melibatkan beberapa aktivitas yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja sistem. Setiap pengukuran kinerja memuat unit pengukuran yang terdefinisi, dokumentasi data, dan frekwensi dimana pengukuran dilakukan.


-Identifikasi Penanggungjawab Unit
l  Pada tahapan ini, tim penilai kinerja menentukan siapa yang bertanggung jawab pada masing-masing aktivitas. Pihak / orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab, minimal harus mengetahui apa tujuan yang akan dicapai pada aktivitas yang dibidanginya, mengetahui kinerja aktual dan mempunyai otoritas untuk melakukan perubahan-perubahan seperlunya apabila kinerja aktual tidak sesuai dengan sasaran dan standar.


-Koleksi (Pengumpulan) Data
l  Data merupakan himpunan/kumpulan fakta yang direpresentasikan secara kuantitatif atau bentuk deskripsi. Data harus cukup spesifik sehingga dapat memberikan informasi yang relevan
           2 (dua) cara dalam memperoleh suatu data :
             1. Pengukuran ; data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur dan satuan pengukuran (ukuran) tertentu. Misalnya jumlah salah ketik dalam suatu laporan, kecepatan prosessing, biaya investasi, jumlah transaksi yang sudah diselesaikan dalam satu hari dan sebagainya. Hasil pengukuran ini biasanya direpresentasikan secara kuantitatif.
            2.  Penghitungan/Pencacahan ; Suatu data mungkin bernilai diskrit dan dalam hal ini tidak perlukan suatu pengukuran tetapi cukup dengan penghitungan/pencacahan. Data ini termasuk bentuk-bentuk jawaban pertanyaan “Ya/Tidak”, Diterima/Ditolak”, dan sebagainya.
           
           Form Pengumpulan Data
          Terdapat 2 (dua) bentuk form pengumpulan data, yaitu :
   1Cheksheet ; Form yang berbentuk lembar isian dan didesain khusus sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan secara langsung.
   1Data Sheet ; Form yang berbentuk tabel.
           
            Metode Pengumpulan Data
  l  Wawancara/interview ; dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data.
  l  Survei ; Pengumpulan data melalui permintaan keterangan/jawaban/informasi dari sumber data menggunakan media berupa angket/kuesioner.
  l  Eksperimen ; Pengumpulan data melalui percobaan atau pengukuran.
              l Observasi ; Melakukan pengamatan dan pencatatan atas apa yang diamati. Proses ini terjadi satu arah, dimana sumber data bersikap pasif bahkan mungkin tidak tahu kalau diamati

  

-Analisis/Pelaporan Kinerja Aktual
l  Sebelum pengambilan kesimpulan dilakukan, kita perlu melakukan verifikasi berdasarkan data yang sudah dikumpulkan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah dapat digunakan untuk menjelaskan/menjawab permasalahan atau apakah terdapat bias / kesalahan dalam proses pengumpulan data.



-Pembandingan Kinerja Aktual Terhadap Sasaran/Standar
l  Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja aktual berdasarkan data/informasi yang diperoleh sesuai dengan sasaran/standar yang ditetapkan atau terdapat penyimpangan (varians). Komparasi dapat dilakukan oleh penanggung jawab dalam tahapan ini atau dalam suatu tim. Hasil komparasi ini akan menjadi sebuah bahan dasar pengambilan keputusan. Beberapa kemungkinan dapat terjadi berdasarkan hasil komparasi ini. Jika terdapat penyimpangan yang tidak signifikan / tidak berarti maka dapat dianggap tidak terdapat suatu permasalahan yang serius dalam kinerja sekarang. Namun jika penyimpangannya cukup signifikan maka perlu diputuskan untuk membuat suatu usulan-usulan perbaikan.


-Usulan Perbaikan
l  Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan. Kita dapat mengubah prosedur/proses demi perbaikan sistem atau mengubah sasaran/standar. Jika ternyata penyimpangannya terlalu besar maka perlu dipikirkan kembali apakah sasaran tetap akan dipertahankan atau tidak, mungkin saja sasaran tidak realistis. Namun jika penyimpangan tidak terlalu besar, maka mungkin yang diperlukan adalah perbaikan proses tanpa harus mengubah sasaran/standar.



Beberapa ukuran kinerja sistem menurut Merle P Martin (1991) diantaranya adalah keakuratan, efisiensi, dan kemudahaan penggunaan. Jelaskan dan berikan contoh secara real.
1.Relevansi (Relevancy);
output sistem informasi harus dapat digunakan untuk operasional, taktik atau strategi manajemen.
Contoh : menurut anda apakah informasi yang ada di siadin bermanfaat bagi mahasiswa?
2. Keakuratan (Accuracy);
 keakuratan sistem informasi terdiri atas aspek-aspek :
- Kelengkapan (completeness),
- Kebenaran (correctness) dan
- Keamanan (security).
Contoh : menurut anda apakah informasi nilai di siadin sudah akurat?
3. Ketepatan Waktu (Timeliness);
sistem informasi harus dapat melakukan proses secara cepat dan tepat waktu.
Contoh : menurut anda apakah akses siadin pada waktu pengisian KRS sudah cukup cepat?
4. Ekonomi (Economy);
sistem informasi menggunakan sumber daya dan biaya operasional yang minimum.
Contoh : menurut anda apakah biaya yang dikeluarkan untuk siadin berlebihan?
5.Efisiensi (Efficiency); 
nilai tambah/nilai manfaat (produktivitas) penggunaan sistem informasi dibandingkan dengan penggunaan sumber daya manusia dan modal investasi (per satuan unit ekonomi).
Contoh : menurut anda apakah biaya yang dikeluarkan untuk siadin sudah setimpal dengan manfaatnya?
6. Reliabilitas (Reliability);
menunjukkan keajegan/kestabilan dari penggunaan sistem informasi. Reliabilitas ini dapat diukur dari berbagai indikator misalnya kinerja sumber daya manusia, waktu yang dibutuhkan untuk membetulkan kesalahan program, biaya operasional, tumpukan pekerjaan entri data, kesalahan pelaporan dan sebagainya.
Contoh : menurut anda apakah siadin sudah cukup membantu dalam pencarian materi kuliah?

3. Pengukuran kinerja sistem dapat membantu menghilangkan penyimpangan2 yang terjadi dalam sistem adalah salah satu alasan mengapa dilakukan pengukuran kinerja sistem. Jelaskan menurut pendapat saudara alasan lain yang menyebabkan diperlukannya pengukuran kinerja sistem serta prinsip2 di dalam mencapai keberhasilan pengukuran kinerja sistem.
Jawab:

Alasan-alasan
Kontrol; Pengukuran kinerja dapat membantu menghilangkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem.

Evaluasi Sistem; Pengukuran kinerja sistem dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sistem bekerja sekaligus mengupayakan perbaikan-perbaikan.

Perbaikan Berkelanjutan; Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi penggunaan sumber daya dan evaluasi proses sehingga dapat tercipta efektifitas dan efisiensi sistem secara kontinu.

Evaluasi Manajemen; Pengukuran kinerja sistem dapat membantu untuk pengambilan berbagai keputusan penting dan strategis sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen.

Prinsip-prinsip dalam mencapai keberhasilan pengukuran kinerja system
- Pengukuran hanya dilakukan untuk hal yang penting.
- Fokuskan pada kebutuhan user/pengguna informasi.
- Libatkan user dalam desain dan implementasi pengukuran kinerja sistem agar mereka juga ikut memikirkan upaya perbaikan dalam mencapai kualitas pengukuran sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar