Senin, 04 Juni 2012

Aku Berdo'a

Aku berdoa agar diberikan kekuatan...
Namun, Tuhan memberikanku cobaan agar aku kuat menghadapinya.

Aku berdoa agar diberikan kebijaksanaan...
Namun, Tuhan memberikanku masalah agar aku mampu memecahkannya.

Aku berdoa agar diberikan kecerdasan...
Namun, Tuhan memberikanku otak dan pikiran agar aku dapat belajar dari-Nya.

Aku berdoa agar diberikan keberanian...
Namun, Tuhan memberikanku marabahaya agar aku mampu menghadapinya

Aku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang...
Namun, Tuhan memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat
berbagi dengannya.

Aku berdoa agar diberikan kebahagiaan...
Namun, Tuhan memberikanku pintu kesempatan agar aku dapat memanfaatkannya.

Aku tak menerima semua yang kupinta
Namun, aku mendapatkan semua yang kuperlukan...



Terima Kasih Tuhan...
Baca Selengkapnya - Aku Berdo'a

Cara Menghadapi Masalah


1. JANGAN PANIK
Saat tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus diambil adalah jangan panik. Kepanikan hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah. Maka latih diri dan keluarga untuk selalu tenang dan tidak panik menghadapi situasi segawat apapun.

2. JANGAN EMOSIONAL
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup. Bukannya tidak boleh tertindak, tapi yang tidak boleh adalah bertindak secara emosional.

3. JANGAN TERGESA-GESA
Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai penyesalan. Maka kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa perhitungan matang. Saat dihadapkan dengan masalah yang rumit, segera petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL (Benar, Akurat dan Lengkap).

4. JANGAN MENDRAMATISIR MASALAH
Sebagian penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita sendiri. Akibatnya persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal boleh jadi masalah yang dihadapi tidak segawat dan semencekam yang diperkirakan.

5. JANGAN PUTUS ASA
Masalah akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. Ingatlah, bersama kesulitan ada kemudahan!

Hai Tuhan lihatlah betapa besar masalahku....... (Ini yang salah.)
Hai masalah lihatlah Tuhan itu Maha Besar...... (Ini yang benar.)
Baca Selengkapnya - Cara Menghadapi Masalah

Rabu, 02 Mei 2012

Jaringan Komputer


Subnet adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. 


Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). 

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Address Resolution Protocol (ARP) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address)
.
MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan.

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.

NAT adalah pengalihan suatu alamat IP ke alamat yang lain. Dan apabila suatu paket dialihkan dengan NAT pada suatu link, maka pada saat ada paket kembali dari tujuan maka link ini akan mengingat darimana asal dari paket itu, sehingga komunikasi akan berjalan seperti biasa.

DNS (Domain Name System) adalah nama sebuah sistem database yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer, layanan atau sumber daya yang terhubung ke jaringan internet atau jaringan komputer pribadi

Dynamic Host Configuration Procotol (DHCP) adalah mengatur atau mengkonfigurasi protokol kepada anggota jaringan secara dinamis. 

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan computer

Internet (interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia

Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya

Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain.

De-Militarised Zone(DMZ) merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses.

Wide Area Network (WAN) adalah singkatan dari Wide Area Network, WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

Layer-2 paling bawah dari model OSI adalah layer Physical dan layer Data Link. Layer-2 ini menspesifikasikan standards kepada interaksi komputer-2 dengan media transmisi fisik
Baca Selengkapnya - Jaringan Komputer

Selasa, 01 Mei 2012

Contoh Soal AKS

1. Pengukuran kinerja sistem adalah suatu kegiatan penetapan, pengumpulan, analisis, pelaporan dan pengambilan keputusan mengenai semua ukuran kinerja dalam sebuah sistem, jelaskan ruang lingkup dan manfaat dari pengukuran kinerja sistem.
Jawab :

Ruang lingkup
-tujuan dan sasaran
setiap system informasi harus mempunyai tujuan dan sasaran pada setiap area dimana system itu diterapkan
-kinerja system sekarang
secara periodic setiap area diukur kinerjanya
-toleransi kinerja
menunjukan seberapa besar deviasi system sebagai acuan toleransi terhadap sasaran kinerja sistem
-analisis trend
deviasi antara sasaran dan kinerja yang diplot dalam periode tertentu untuk menunjukan apakah terdapat trend kinerja memburuk
-perhatian masalah
masalah-masalah potensial yang harus segera dibahas untuk dianalisis lebih lanjut

Manfaat pengukuran kinerja system :

-Untuk menunjukkan dimana perbaikan harus dilakukan. Where can do better ? How can we improve ?.
-Untuk menunjukkan permasalahan seperti penyimpangan, keusangan dan sebagainya.

2. Ada beberapa tahapan dalam pengukuran kinerja sistem, salah satunya menurut TRADE (1995), Jelaskan tahapan tersebut.
Jawab:

-Identifikasi Proses;
l  Tujuannya untuk memahami proses-proses dalam sistem yang akan diukur. Sebagian besar upaya kita akan sia-sia jika tidak memulai dengan suatu proses yang terdefinisi dengan baik. Sehingga dalam melakukan suatu kontrol terhadap suatu proses maka kita perlu benar-benar memahami proses tersebut. Flow diagram / flow chart merupakan salah satu alat bantu (tools) yang dapat digunakan untuk memahami alur suatu proses dalam sistem. Suatu proses mungkin perlu diperinci dalam level-level sub-proses. Kemudian dari beberapa proses yang ada, perlu dipilih atau ditentukan proses mana saja yang akan diukur.


-Identifikasi Aktivitas Kritis
l  Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas/kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, produktivitas atau keamanan suatu sistem. Pada level manajemen, aktivitas kritis akan menentukan prioritas manajemen, sasaran internal dan eksternal organisasi. Memilih aktivitas kritis untuk diukur merupakan hal sangat penting dalam upaya melakukan kontrol.


-Menetapkan Sasaran/Standar Kinerja
l  Sasaran dan standar suatu kinerja merupakan hal yang sangat penting. Sasaran selain dapat memberikan petunjuk bagi level manajemen, juga dapat menghimpun berbagai respon pada kebutuhan pengguna. Untuk setiap aktivitas kritis yang terpilih untuk diukur, sangat penting untuk menetapkan sasaran atau standar kinerjanya. Sasaran kinerja ditetapkan pada output dari semua proses atau pada aktivitas kritis yang menghasilkan output. Dalam suatu kenyataan, jika suatu sasaran/standar kinerja baru pertama kali ditetapkan dan tidak ada sasaran/standar sebelumnya maka kegiatan awal dalam obeservasi ini adalah menetapkan sasaran atau standar tersebut. Hal ini sangat mendasar karena pengukuran kinerja pada dasarnya tidak sekedar untuk mengetahui kinerja namun juga membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja sebelumnya.


-Menetapkan Ukuran Kinerja
l  Tahap ini melibatkan beberapa aktivitas yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja sistem. Setiap pengukuran kinerja memuat unit pengukuran yang terdefinisi, dokumentasi data, dan frekwensi dimana pengukuran dilakukan.


-Identifikasi Penanggungjawab Unit
l  Pada tahapan ini, tim penilai kinerja menentukan siapa yang bertanggung jawab pada masing-masing aktivitas. Pihak / orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab, minimal harus mengetahui apa tujuan yang akan dicapai pada aktivitas yang dibidanginya, mengetahui kinerja aktual dan mempunyai otoritas untuk melakukan perubahan-perubahan seperlunya apabila kinerja aktual tidak sesuai dengan sasaran dan standar.


-Koleksi (Pengumpulan) Data
l  Data merupakan himpunan/kumpulan fakta yang direpresentasikan secara kuantitatif atau bentuk deskripsi. Data harus cukup spesifik sehingga dapat memberikan informasi yang relevan
           2 (dua) cara dalam memperoleh suatu data :
             1. Pengukuran ; data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur dan satuan pengukuran (ukuran) tertentu. Misalnya jumlah salah ketik dalam suatu laporan, kecepatan prosessing, biaya investasi, jumlah transaksi yang sudah diselesaikan dalam satu hari dan sebagainya. Hasil pengukuran ini biasanya direpresentasikan secara kuantitatif.
            2.  Penghitungan/Pencacahan ; Suatu data mungkin bernilai diskrit dan dalam hal ini tidak perlukan suatu pengukuran tetapi cukup dengan penghitungan/pencacahan. Data ini termasuk bentuk-bentuk jawaban pertanyaan “Ya/Tidak”, Diterima/Ditolak”, dan sebagainya.
           
           Form Pengumpulan Data
          Terdapat 2 (dua) bentuk form pengumpulan data, yaitu :
   1Cheksheet ; Form yang berbentuk lembar isian dan didesain khusus sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan secara langsung.
   1Data Sheet ; Form yang berbentuk tabel.
           
            Metode Pengumpulan Data
  l  Wawancara/interview ; dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data.
  l  Survei ; Pengumpulan data melalui permintaan keterangan/jawaban/informasi dari sumber data menggunakan media berupa angket/kuesioner.
  l  Eksperimen ; Pengumpulan data melalui percobaan atau pengukuran.
              l Observasi ; Melakukan pengamatan dan pencatatan atas apa yang diamati. Proses ini terjadi satu arah, dimana sumber data bersikap pasif bahkan mungkin tidak tahu kalau diamati

  

-Analisis/Pelaporan Kinerja Aktual
l  Sebelum pengambilan kesimpulan dilakukan, kita perlu melakukan verifikasi berdasarkan data yang sudah dikumpulkan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah dapat digunakan untuk menjelaskan/menjawab permasalahan atau apakah terdapat bias / kesalahan dalam proses pengumpulan data.



-Pembandingan Kinerja Aktual Terhadap Sasaran/Standar
l  Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja aktual berdasarkan data/informasi yang diperoleh sesuai dengan sasaran/standar yang ditetapkan atau terdapat penyimpangan (varians). Komparasi dapat dilakukan oleh penanggung jawab dalam tahapan ini atau dalam suatu tim. Hasil komparasi ini akan menjadi sebuah bahan dasar pengambilan keputusan. Beberapa kemungkinan dapat terjadi berdasarkan hasil komparasi ini. Jika terdapat penyimpangan yang tidak signifikan / tidak berarti maka dapat dianggap tidak terdapat suatu permasalahan yang serius dalam kinerja sekarang. Namun jika penyimpangannya cukup signifikan maka perlu diputuskan untuk membuat suatu usulan-usulan perbaikan.


-Usulan Perbaikan
l  Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan. Kita dapat mengubah prosedur/proses demi perbaikan sistem atau mengubah sasaran/standar. Jika ternyata penyimpangannya terlalu besar maka perlu dipikirkan kembali apakah sasaran tetap akan dipertahankan atau tidak, mungkin saja sasaran tidak realistis. Namun jika penyimpangan tidak terlalu besar, maka mungkin yang diperlukan adalah perbaikan proses tanpa harus mengubah sasaran/standar.



Beberapa ukuran kinerja sistem menurut Merle P Martin (1991) diantaranya adalah keakuratan, efisiensi, dan kemudahaan penggunaan. Jelaskan dan berikan contoh secara real.
1.Relevansi (Relevancy);
output sistem informasi harus dapat digunakan untuk operasional, taktik atau strategi manajemen.
Contoh : menurut anda apakah informasi yang ada di siadin bermanfaat bagi mahasiswa?
2. Keakuratan (Accuracy);
 keakuratan sistem informasi terdiri atas aspek-aspek :
- Kelengkapan (completeness),
- Kebenaran (correctness) dan
- Keamanan (security).
Contoh : menurut anda apakah informasi nilai di siadin sudah akurat?
3. Ketepatan Waktu (Timeliness);
sistem informasi harus dapat melakukan proses secara cepat dan tepat waktu.
Contoh : menurut anda apakah akses siadin pada waktu pengisian KRS sudah cukup cepat?
4. Ekonomi (Economy);
sistem informasi menggunakan sumber daya dan biaya operasional yang minimum.
Contoh : menurut anda apakah biaya yang dikeluarkan untuk siadin berlebihan?
5.Efisiensi (Efficiency); 
nilai tambah/nilai manfaat (produktivitas) penggunaan sistem informasi dibandingkan dengan penggunaan sumber daya manusia dan modal investasi (per satuan unit ekonomi).
Contoh : menurut anda apakah biaya yang dikeluarkan untuk siadin sudah setimpal dengan manfaatnya?
6. Reliabilitas (Reliability);
menunjukkan keajegan/kestabilan dari penggunaan sistem informasi. Reliabilitas ini dapat diukur dari berbagai indikator misalnya kinerja sumber daya manusia, waktu yang dibutuhkan untuk membetulkan kesalahan program, biaya operasional, tumpukan pekerjaan entri data, kesalahan pelaporan dan sebagainya.
Contoh : menurut anda apakah siadin sudah cukup membantu dalam pencarian materi kuliah?

3. Pengukuran kinerja sistem dapat membantu menghilangkan penyimpangan2 yang terjadi dalam sistem adalah salah satu alasan mengapa dilakukan pengukuran kinerja sistem. Jelaskan menurut pendapat saudara alasan lain yang menyebabkan diperlukannya pengukuran kinerja sistem serta prinsip2 di dalam mencapai keberhasilan pengukuran kinerja sistem.
Jawab:

Alasan-alasan
Kontrol; Pengukuran kinerja dapat membantu menghilangkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem.

Evaluasi Sistem; Pengukuran kinerja sistem dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sistem bekerja sekaligus mengupayakan perbaikan-perbaikan.

Perbaikan Berkelanjutan; Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi penggunaan sumber daya dan evaluasi proses sehingga dapat tercipta efektifitas dan efisiensi sistem secara kontinu.

Evaluasi Manajemen; Pengukuran kinerja sistem dapat membantu untuk pengambilan berbagai keputusan penting dan strategis sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen.

Prinsip-prinsip dalam mencapai keberhasilan pengukuran kinerja system
- Pengukuran hanya dilakukan untuk hal yang penting.
- Fokuskan pada kebutuhan user/pengguna informasi.
- Libatkan user dalam desain dan implementasi pengukuran kinerja sistem agar mereka juga ikut memikirkan upaya perbaikan dalam mencapai kualitas pengukuran sistem
Baca Selengkapnya - Contoh Soal AKS

Analisa Kerja Sistem


Permasalahan Sistem

Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena : a. Waktu (overtime). b. Lingkungan sistem yang berubah. c. Perubahan prosedur operasional. Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor). Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
  1. Relevansi (relevancy).
  2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
  3. Ketepatan waktu (timeliness).
  4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost).
  5. Efisiensi (eficiency).
  6. Dapat dipercaya (reliability).
  7. Kegunaan (usability).

Relevansi (relevancy)

Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
  • Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
  • Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
  • Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
  • Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
  • Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan disebarluaskan.

Kelengkapan (completeness)

Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
  • Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap.
  • Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.
  • Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari sumber-sumber dokumennya.

Kebenaran (correctness)

Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
  • Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
  • Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
  • Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
  • Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan. Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.

Keamanan (security)

Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.

Ketepatan waktu (timeliness)

Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
  • Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan. Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan.
  • Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
  • Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
  • Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.
  • Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff pemeliharaan program dan staff operasinya.

Ekonomi (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.

Efisiensi (eficiency)

Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari sistem tersebut adalah : 100.000 ------- = 20% 500.000 Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
  • Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).
  • Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).
  • Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
  • Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
  • Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers).
  • Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).

Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
  • Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
  • Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
  • Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.
  • Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
  • Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
  • Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu menguranginya.

Kegunaan (usability)

Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
  • Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
  • Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
  • Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
  • Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.

Information systems backlog

Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang tidak langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya. Tujuan uatma dari sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep track of resources), sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya record adalah sebuah masalah sistem yang serius. Sebagai analis, adalah penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan (backlogs) dan masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs. Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat terjadi : 1. Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase). 2. Penurunan kinerja (decreasing performance). 3. Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover). 4. System downtime. 5. Transaction variances. Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :
  • Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).
  • Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).
  • Kenaikan biaya (increased costs).
  • Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).
Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi : a. Keluhan pemakai (user complaints). b. Perhatian top manajemen (top management concerns) c. Penunjuk jalan (scouting). d. Pengawas pemakai (user surveys). e. Pengawas (audits). f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).

Laporan awal masalah

Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh sistem analis untuk studi awal (preliminary study). Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan. Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen berikut: 1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal. 2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah. 3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature). 4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan. Tipe recommendation, terdiri dari : a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan. b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem. c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah sistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.
Baca Selengkapnya - Analisa Kerja Sistem

Contoh Kuesioner



Pertanyaan / Pernyataan
STS
TS
N
S
SS
A. Efektif
1. Dapat mendapatkan KHS tanpa perlu meminta pada dosen wali / pengajar.
2. Dapat menemukan materi dari semua dosen yang mengunggah materi.
3. Dapat melihat daftar mahasiswa yang ada pada suatu kelompok mata     kuliah.
4. Dapat mengunduh file materi, KHS, KRS dengan mudah berulang kali.
5. Dapat menyimpan file (doc,pdf,ppt,dan lain-lain) selain foto (bmp,jpg,jpeg,)
B. Efisien
1. Apakah dapat menemukan link form login dengan mudah?
2. Dapat melakukan input KRS diluar lingkungan kampus secara 24 jam.
3. Apakah menunggu lama dalam dalam proses input KRS?
4. Apakah pertanyaan mahasiswa melalui twitter selalu dibalas cepat oleh admin?
5. Mendapatkan informasi tentang perkuliahan dengan mudah dan cepat.
C. Kerahasiaan
1. Kemudahan dalam penggantian pasword secara berkala.
2. Pilihan untuk menampilkan atau menyembunyikan informasi biodata diri dari orang lain.
3. Setelah melakukan logout apakah dapat masuk kembali hanya dengan menekan “mundur satu halaman” atau “back” pada browser anda?
4. KHS seorang mahasiswa tidak dapat diakses oleh mahasiswa lain.
5. File yang diunggah mahasiswa tidak dapat diunduh oleh mahasiswa lain.
D. Integritas                         
1. Apakah siadin sudah lengkap dan up to date dalam informasi beasiswa?
2. Semua daftar dosen dilengkapi dengan no.telp dan alamat dosen.
3. Prosentase kehadiran di siadin sesuai dengan absensi mahasiswa.
4. Dapat melihat biaya kuliah yang harus dibayarkan pada periode ini dan tunggakan kekurangan periode lalu.
5. Adanya informasi tahapan – tahapan untuk pengajuan wisuda/KP/KKL?

E. Ketersediaan
1. Data-data kegiatan akademik mahasiswa terdokumentasi dengan  baik.
2. Data-data SIADIN memenuhi kebutuhan pengguna.
F. Keandalan
1.  Jaringan SIADIN tidak mudah down jika pemakaian bandwith over limit.
2. Terdapat back up/penyediaan cadangan, baik untuk file data maupun sistem jika terjadi kerusakan.
3. Proses error recovery yang cepat dari sistem itu sendiri, jika terjadi gangguan pada sistem.
4. Prosedur pengurusan SIADIN jelas
5. Petugas menguasai permasalahan SIADIN
6. Petugas serius dalam melayani.
Baca Selengkapnya - Contoh Kuesioner