Alasan Pengembangan Sistem :
I. Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama, misalnya :
a. Ketidakberesan, dalam sistem lama yang menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan
b. Pertumbuhan organisasi, yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang makin luas,volume pengolahan data semakin meningkat,perubahan prinsip akuntansi yang baru.
II. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
III. Adanya instruksi-instruksi
SDLC
- Identifikasi dan seleksi masalah
– Perencanaan
– Analisa
– Desain Logik dan Fisik
– Penerapan
– Perawatan
ATAU menggunakan WATERFALL
Langkah-langkah Pengembangan Database
Database adalah model dari model user terhadap aktifitas bisnis mereka. Oleh karena itu untuk membangun sebuah database yang efektif, tim pengembang harus mengerti sepenuhnya model dari user. [5]
Ada dua cara umum untuk mengembangkan database yaitu :
Top – down development
Pendekatan ini dimulai dari umum sampai detail. Dimulai dari mempelajari tujuan strategi sebuah organisasi, di mana untuk mencapai tujuan tersebut, informasi yang dibutuhkan oleh organisasi harus dipenuhi dan dapat dipenuhi oleh sistem. Dari langkah ini akan didapatkan model data yang abstrak.
Setelah itu tim pengembang akan bekerja menuju deskripsi dan model yang lebih detail hingga database yang teliti sehingga dapat diidentifikasikan.
Bottom – up development
Pendekatan ini berjalan sebaliknya, dimulai dari sistem tertentu. Tim pengembang kemudian akan mengumpulkan kebutuhan input dan output sistem berjalan, dengan menganalisa form dan report dari sistem manual dan melakukan wawancara dengan user untuk mengetahui apakah dibutuhkan report, form, queries atau kebutuhan baru lainnya. Jika sistem memiliki database maka tim akan menggunakan kebutuhan untuk membuat model data dan kemudian dari model data tersebut akan dibuat desain dan implementasi database.
Pendekatan bottom – up lebih cepat dan tidak terlalu beresiko, meskipun tidak menghasilkan sistem yang terbaik tapi mampu menghasilkan sistem yang berguna secara cepat.
Manfaat Analisa Biaya dan Manfaat Pada Pengembangan Sistem
a. Pengurangan biaya langsung maupun tidak langsung
- menghilangkan pegawai yang bersifat klerikal atau operasi manual
- pengurangan biaya penyimpanan, produksi, penjualan, operasi, dan manajemen
- pengurangan biaya efektifitas, misalnya mengurangi bahan baku yang berlebih, mengurangi pemborosan
- Pelayanan pendistribusian kebutuhan sumberdaya
b. Kenaikan pendapatan
- menaikkan penjualan karena pelayanan yang lebih baik
- meningkatkan pelayanan
- mempercepat proses operasi
c. Keuntungan yang tidak kelihatan :
- memperlancar arus operasional
- mengurangi penggunaan kertas
- meningkatkan tingkat kwalitas pelayanan dan kinerja
- kemampuan untuk ekspansi
- meningkatkan proses pembuatan keputusan dengan cara meningkatkan kecepatan akses terhadap informasi
- menaikkan daya saing
- meningkatkan semangat karyawan
- memberi efek positif pada berbagai bidang investasi atau sumberdaya seperti penggunaan uang, efisiensi penggunaan ruang, personil dan lain-lain
Diketahui nilai proyek adalah Rp. 14.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan pemasukan tiap tahunnya adalah :
Tahun 1 sebesar Rp. 4.000.000,-
Tahun 2 sebesar Rp. 3.500.000,-
Tahun 3 sebesar Rp. 4.000.000,-
Tahun 4 sebesar Rp. 5.000.000,-
Jawab :
Maka Payback periode dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai investasi = Rp. 14.000.000,-
Pemasukan tahun 1 = Rp. 4.000.000,-
Sisa investasi tahun 2 = Rp. 10.000.000,-
Pemasukan tahun 2 = Rp. 3.500.000,-
Sisa investasi tahun 3 = Rp. 6.500.000,-
Pemasukan tahun 3 = Rp. 4.000.000,-
Sisa investasi tahun 4 = Rp. 2.500.000,-
Sisa investasi tahun ke 4 tertutup dengan pemasukan tahun ke 4, sebagian dari sebesar Rp. 5.000.000,-, yaitu Rp. 2.500.000,-/Rp. 5.000.000,- = 1/2 bagian. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 6 bulan.
Berapa
2. Misalnya : Biaya investasi adalah Rp. 120.000.000,-
Manfaat tahun ke 1 = Rp 42.000.000,-
Manfaat tahun ke 2 = Rp 36.000.000,-
Manfaat tahun ke 3 = Rp 32.000.000,-
Manfaat tahun ke 4 = Rp 30.000.000,-
+
Total manfaat = Rp 140.000.000,-
Sedang total biaya operasional yang dikeluarkan adalah :
Biaya tahun ke 0 = Rp 120.000.000,-
Biaya tahun ke 1 = Rp 2.500.000,-
Biaya tahun ke 2 = Rp 3.000.000,-
Biaya tahun ke 3 = Rp 3.500.000,-
Biaya tahun ke 4 = Rp 4.000.000,- +
Total biaya = Rp 133.000.000,-
a. Hitung Payback periode ?
Maka Payback periode dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai investasi = Rp. 120.000.000,-
Pemasukan tahun 1 = Rp. 42.000.000 – 2.500.000 = 39.500.000
Sisa investasi tahun 2 = Rp. 80.500.000,-
Pemasukan tahun 2 = Rp. 36.000.000-3.000.000 =33.000.000
Sisa investasi tahun 3 = Rp. 47.500.000,-
Pemasukan tahun 3 = Rp. 32.000.000 – 3.500.000 =28.500.000
Sisa investasi tahun 4 = Rp. 19.000.000,-
Pemasukan tahun 4 =30.000.000 -4.000.000 =26.000.000
Sisa investasi tahun ke 4 tertutup dengan pemasukan tahun ke 4, sebagian dari sebesar Rp. 26.000.000,-, yaitu Rp. 19.000.000,-/Rp. 26.000.000,- = 0,7 bagian atau 12 bulan * 0,7 = 9 bulan. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 9 bulan.
b. ROI ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar